Tank Harimau Banyak Diminati,Dan Unggulan Medan Asia

Tank Harimau Banyak Diminati,Dan Unggulan Medan Asia

PT Pindad (Persero) pertamma kalinya memperkenalkan kendaraan tempur terbarunya[1] TANK HARIMAU pada pameran teknologi industri pertahanan Indo Defence 2018 Expo and Forum di Jakarta, Rabu-Sabtu (7-10/11/2018). Tank medium yang dikembangkan bersama FNSS, perusahaan industri strategis asal Turki, ini siap diproduksi secara massal. Ada dua unit Tank Harimau yang diperkenalkan dalam kesempatan ini. Tank yang diproduksi di Indonesia ditempatkan di dalam area pameran di gedung Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, sedangkan tank yang diproduksi di Turki dipamerkan di lapangan bersama sejumlah kendaraan tempur lainnya.

Membangun Pertahanan Negara Kepulauan
Membangun Pertahanan Negara Kepulauan

Pengembang Kendaraan Khusus yang juga Program Manager Tank Medium PT Pindad Windu Paramarta menjelaskan, Tank Harimau dibuat PT Pindad dari hasil kolaborasi teknologi bersama Turki akan dijual tidak lebih dari US$ 7 juta atau setara Rp 101 miliar (kurs Rp[ 14.500/US$). “Nggak lebih dari US$ 7 juta,” kata dia di Indo Defence 2018 Expo & Forum, Kemayoran Jakarta Pusat Kamis (8/11/2018).

Tank ini punya two-main turret berkaliber 105 mm, plus senapan mesin berkaliber 7,62 mm. Di samping senjata, ada pula teknologi canggih lain yang juga sangat bermanfaat di medan tempur. Misalnya, ada sistem kewaspadaan mandiri, sistem alarm yang bisa memberi peringatan saat terdeteksi musuh, sistem pemburu musuh, hingga perlindungan khusus terhadap serangan musuh. Sebagai kendaraan tempur buatan dalam dalam negeri, sudah tentu TNI tak ketinggalan menggunakan Tank Harimau. Pada tahun 2023 ini, TNI pun menjadikan Tank Harimau sebagai bagian dari sistem persenjataannya.

TNI akan menggunakan 18 unit Tank Harimau. Keterangan resmi Kementerian Pertahanan RI pada 25 Mei 2023 yang dikutip laman Indonesia.go.id menyebut bahwa 10 unit tank telah diproduksi di Turki, sementara 8 unit lainnya diproduksi di Indonesia.

Pindad mengungkapkan, dari seluruh produksinya ada dua unit tank yang paling laris dijual keluar negeri dengan perolehan kontrak hingga US$ 217 juta setara Rp 2,9 triliun (kurs Rp 13.675). Keduanya adalah Medium Tank Harimau dan Kendaraan Tempur Infantri 8×8.

“Medium Tank Harimau diorder sebanyak 18 unit dalam periode 2020-2023. Sementara untuk Infantri 8×8 sebanyak 23 unit dari 2020-2022. Medium Tank Harimau kontraknya seharga US$ 135 juta dan Infantri 8×8 US$ 82 juta. Total US$ 217 juta yang kita terima dari kedua tank tersebut,” ujar Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose. Dengan perolehan tersebut, PT Pindad optimistis bahwa pada 2026 mendatang perusahaan pelat merah ini mampu menjadi perusahaan global terkemuka di bidang pertahanan dan keamanan serta produk industrial.

Baca Juga : MengOptimalkan Pertahanan Ikn Nusantara

PT Pindad butuh waktu hingga 3,5 tahun untuk membuat tank ukuran medium Tank Harimau ini. Pada tahun 2016 pihaknya baru bekerjasama dengan Turki untuk pengadaan dua prototype tank jenis medium. PT Pindad sepanjang proses pembuatan prototype tank mendapatkan transfer teknologi. Sebanyak 30 orang teknisi, desainer dan enginer Indonesia di awal tahun pembuatan tank ikut ke Turki untuk melihat sendiri permbuatan tank jenis medium. Kemudian pada tahun 2017 baru kemudian prototype kedua dibuat di Indonesia. Proses pembuatan tank ini tidak membutuhkan waktu lama karena prototype pertama sudah selesai dilakukan di Turki.  Kerjasama pertahanan Indonesia dan Turki dimulai pada awal tahun 2015. Kerja sama ini dibuat untuk mengembangkan tank tempur dari nol. Berdasarkan kriteria spesifikasi dari TNI AD maka diabuatlah dua prototype Tank tersebut, satu dibuat di Turki dan satunya lagi di Indonesia.

Direktur Bisnis Produk Hankam PT Pindad Widjajanto mengatakan, pembuatan Tank Harimau dimulai sejak 2015 dan selesai sekitar April 2018. Tank ukuran sedang ini sudah lulus uji sertifikasi oleh Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat, antara lain uji ledak, uji jelajah, dan uji tembak, sehingga siap diproduksi massal. “Kita sudah mampu produksi massal. Kita sedang menunggu kontrak pengadaan dari Kementerian Pertahanan,” kata Widjajanto di sela-sela pameran, Jumat (9/11/2018). Widjajanto melanjutkan, selain untuk dalam negeri, Tank Harimau juga akan diekspor. Sejauh ini, sudah ada dua negara, di kawasan ASEAN dan Asia Selatan, yang tertarik dengan kendaraan tempur antiranjau dan memiliki ketahanan balistik sampai 30 milimeter itu. “Tanggal 20-an November ini, kami akan melakukan uji tembak dengan negara peminat Tank Harimau,” ujarnya.

Pada hari pembukaan pameran, Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose mengatakan, belum banyak negara yang memproduksi tank medium. Baru tiga negara yang memproduksi tank ini, yaitu Indonesia, Jepang, dan Polandia (Kompas, 8/11/2018). Abraham menambahkan, pihaknya sudah siap memproduksi massal Tank Harimau. Pada 2018, Pindad mampu memproduksi 25-30 unit dan bisa mencapai 50 unit pada tahun berikutnya.

Spesifikasi Tank Medium Harimau

Dengan bobot sedang, yakni 30 ton, Tank Harimau memiliki Power To Weight Ratio 24 tenaga kuda per ton. Tank bisa melaju dengan kecepatan maksimal lebih dari 70 kilometer per jam. Kapasitas kru yang bisa dimuat tank tiga orang, yaitu komandan, penembak, dan pengemudi. Tank tidak membutuhkan kru untuk mengisi peluru karena sudah dilengkapi pemuat peluru otomatis (autoloader) dengan 12 butir peluru di kubah (Turret) dan 26 butir peluru cadangan di dalam lambung tank (hull).

Baca Juga : Menjaga Marwah Perbatasan

 “Tank ini cocok dengan kondisi medan di Tanah Air. Dengan bobot 30 ton (sedang), Tank Harimau memiliki daya hancur besar dengan senjata utama berkaliber 105 milimeter,” ujarnya. Indonesia, kata Widjajanto, tidak memiliki medan perang terbuka, jalannya sempit, banyak jembatan, dan kendala alam lainnya. Tank medium lebih cocok dibandingkan tank berat yang bobotnya berkisar 60 ton. Tank Harimau dilengkapi berbagai teknologi terbaru, antara lain sistem kewaspadaan mandiri, sistem alarm ketika ditarget musuh; sistem pemburu musuh; sistem manajemen pertempuran; dan sistem proteksi hingga level 5, proteksi balistik tingkat tertinggi.

Bersinergi Membangun Kedaulatan Negara
Bersinergi Membangun Kedaulatan Negara

[1] Tank Harimau merupakan produksi PT Pindad hasil kerja sama antara Indonesia dan Turki. Tulisan ini dibuat dari berbagai sumber tulisan media Indonesia seperti Kompas.id,detiknews,tempo,antara Dll yang ikut memberitakan kehadiran Tank Harimau ini pada pameran “Indo Defence 2018 Expo & Forum” di Jakarta pada tanggal 11 November 2018