MengOptimalkan Pertahanan IknNusantara.

MengOptimalkan Pertahanan IknNusantara.

Oleh Harmen Batubara

MengOptimalkan Pertahanan IknNusantara. Dalam melihat suatu pertahanan ibu kota negara. Berikut beberapa hal yang kompleks dan beragam yang perlu diperhatikan. Dan sekaligus membutuhkan perencanaan, koordinasi, dan implementasi yang cermat. Untuk memperoleh hasil yang optimal :

Pertama. melakukan penilaian ancaman: Sebelum merancang pertahanan ibu kota negara. Penting untuk melakukan penilaian ancaman menyeluruh untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan kerentanan. Penilaian tersebut harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk situasi politik dan militer di kawasan tersebut. Kemampuan musuh potensial, dan infrastruktur penting serta landmark di dalam ibukota.

Kedua. Mengembangkan strategi pertahanan berlapis: Strategi pertahanan berlapis melibatkan perancangan keamanan berlapis untuk melindungi modal nasional. Ini dapat mencakup penghalang fisik, pos pemeriksaan, sistem pengawasan, dan personel militer dan penegak hukum. Lapisan harus dirancang untuk saling melengkapi dan memberikan cakupan yang tumpang tindih untuk memaksimalkan keamanan.

Ketiga. Menetapkan struktur komando dan kendali: Struktur komando dan kendali yang kuat sangat penting untuk memastikan koordinasi dan komunikasi yang efektif di antara berbagai elemen yang terlibat dalam mempertahankan ibu kota negara. Struktur ini harus mencakup rantai komando yang ditunjuk, jalur komunikasi yang jelas, serta pelatihan dan latihan rutin untuk memastikan setiap orang memahami peran dan tanggung jawab mereka.

Keempat. Memanfaatkan teknologi: Teknologi modern dapat memainkan peran penting dalam merancang pertahanan ibu kota negara. Ini dapat mencakup sistem pengawasan canggih, kendaraan udara tak berawak (UAV), dan teknologi canggih lainnya yang dapat memberikan kesadaran situasional waktu nyata dan membantu mengidentifikasi potensi ancaman sebelum terwujud.

Pertahanan Ibu Kota Baru MengOptimalkan Pertahanan IknNusantara.

Laut China Selatan adalah wilayah yang diperebutkan, dengan beberapa negara mengklaim kedaulatan atas berbagai pulau dan zona maritim. Amerika Serikat telah menyatakan dukungan untuk kebebasan navigasi di wilayah tersebut dan telah melakukan latihan militer di wilayah tersebut. Latihan yang dianggap China sebagai provokasi. Saat ketegangan meningkat, risiko konflik militer antara dua negara adidaya di wilayah tersebut tetap tinggi.

Kawasan Asean khususnya lokasi disekitar Indonesia merupakan kawasan konflik yang paling potensial jadi ajang konflik regional. Khususnya antara Amerika Serikat plus sekutunya dengan China dengan kolaborasinya. Kedua belah pihak sudah lama membangun pengaruhnya di kawasan. Misalnya China dengan Sabuk Jalur Sutranya dengan membangun infrastruktur yang saling mensejahterakan. Sementara Amerika dengan Strategi Indo Pasifiknya membangun kekuatan-kekuatan baru dengan arsenal yang lebih unggul.

Baca Juga : Perang Rusia Ukraina Keamanan Barter Wilayah

Kita tahu. Merancang pertahanan sebuah ibu kota negara adalah tugas yang kompleks dan beragam yang membutuhkan perencanaan, koordinasi, dan implementasi yang cermat. Rancangan pertahanan itu meliputi :

MeLakukan penilaian ancaman: Memahami  situasi politik dan militer di kawasan, melihat siapa bakal musuh dan kemampuan musuh potensial, dihadapkan dengan infrastruktur penting serta landmark di ibukota yang perlu dipertahankan.

MengOptimalkan Pertahanan IknNusantara Antara Ancaman Dan Kepentingan Nasional.

Mengembangkan strategi pertahanan berlapis: Strategi pertahanan berlapis melibatkan perancangan keamanan berlapis untuk melindungi kepentingan  nasional.  Pertahanan ini dimulai dari kemampuan menghancurkan potensi musuh di negaranya sendiri; di zona eklusif ekonomi ; di wilayah territorial, di garis pantai dan di wilayah kita sendiri.Setiap lapaisan pertahanan ini membutuhkan Alutsista pertahanan sesuai ancaman yang dibangun terintegrasi dengan satuan-satuan terkait yang jadi tupoksinya.

Memanfaatkan teknologi: Teknologi modern sangat vital dan penting dalam pertahanan ibu kota negara. Ini dapat mencakup sistem pengawasan canggih ( Radar), kendaraan udara tak berawak (UAV), dan teknologi canggih lainnya yang dapat memberikan kesadaran situasional waktu nyata dan membantu mengidentifikasi potensi ancaman sebelum terwujud.

Menetapkan struktur komando dan kendali: Struktur komando dan kendali yang kuat sangat penting untuk memastikan koordinasi dan komunikasi yang efektif di antara berbagai elemen yang terlibat dalam mempertahankan ibu kota negara.Kita tahu kita punya Kohanudnas, punya Kosek, punya Kogabwilhan, punya Kodam, Kodim Dst.dst.Yang dibutuhkan adalah adanya satu Komando yang bisa langsung memutuskan dan mengeluarkan Perintah sesuai kebutuhan dan ancaman.

Solusi Keamanan Siber: Karena infrastruktur dan sistem komunikasi yang lebih kritis menjadi digital, penting untuk menerapkan solusi keamanan siber yang kuat. Ini dapat mencakup firewall, sistem deteksi dan pencegahan intrusi, dan teknologi enkripsi untuk melindungi dari serangan dunia maya. Solusi keamanan siber juga dapat digunakan untuk memantau dan menganalisis media sosial dan komunikasi digital lainnya untuk mengidentifikasi potensi ancaman atau aktivitas ekstremis.

MengOptimalkan Pertahanan IknNusantara.

Indonesia kini tengah mengembangkan 13 Titik Radar Baru. Kita tahu selama ini Indonesia baru memiliki 20  titik radar udara yang disebut dengan Satuan Radar (Satrad) milik TNI Angkatan Udara (AU) di bawah Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas).

Baca Juga   :  Gelar Kekuatan TNI di Perbatasan

Kohanudnas memiliki empat Komando Sektor (Kosek) yang meliputi beberapa provinsi. Mereka adalah Kosek I di Jakarta, Kosek II di Makassar, Sulawesi Selatan; Kosek III di Medan, Sumatra Utara; dan Kosek IV di Biak.

Kosek I dan Kosek II masing-msing memiliki enam titik radar, Kosek III dan Kosek IV masing-masing memiliki 4 titik radar. Jadi, total ada 20 titik radar.

Indonesia juga sudah mempunyai Kogabwilhan dengan  Makogabwilhan I berada di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Sedangkan Makogabwilhan II di Balikpapan, Kalimantan Timur dan Makogabwilhan III berada di Biak, Papua.