Selasa, 07 Oktober 2025

Mengapa Bloomberg Memilih Joko Widodo sebagai Penasihat "Global New Economy" Nya


 

Oleh Harmen Batubara

Sebagai seorang pemerhati sosial, Anda pasti tertarik dengan dinamika kepemimpinan yang mampu menyatukan visi lokal dan global. Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, mantan Presiden ke-7 Indonesia (2014–2024), baru-baru ini ditunjuk sebagai anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy. Penunjukan ini diumumkan secara resmi oleh Bloomberg pada 9 April 2025 di New York, AS, dan menjadi sorotan karena Jokowi adalah satu-satunya mantan kepala negara dalam daftar 22 tokoh berpengaruh dunia tersebut. Bloomberg New Economy, platform global yang didirikan oleh Michael R. Bloomberg pada 2018, bertujuan memfasilitasi dialog tentang transformasi ekonomi, khususnya di pasar berkembang, dengan fokus pada pergeseran pusat kekuatan ekonomi dari Barat ke Timur dan Utara ke Selatan. Dewan penasihat ini dibentuk untuk memberikan masukan strategis menghadapi tantangan kompleks seperti perdagangan, investasi, teknologi, krisis iklim, dan industrialisasi, melalui kolaborasi lintas sektor publik-swasta.

Alasan Utama Bloomberg Memilih Jokowi

Alasan utama Bloomberg memilih Jokowi terletak pada pengakuan internasional atas rekam jejak kepemimpinannya yang unik dan berpengaruh.

Pertama, “latar belakang non-elit yang inovatif”: Bloomberg mendeskripsikan Jokowi sebagai politisi, insinyur, dan pengusaha yang lahir dari akar rumput—presiden pertama Indonesia yang tidak berasal dari kalangan elite politik atau militer. Perjalanannya dari walikota Solo, gubernur DKI Jakarta, hingga presiden dua periode mencerminkan gaya kepemimpinan yang bersahaja, pragmatis, dan berorientasi pada hasil nyata, seperti pembangunan infrastruktur masif dan peningkatan daya saing ekonomi Indonesia. Hal ini selaras dengan misi Bloomberg untuk menjembatani perspektif emerging markets[1], di mana Indonesia—sebagai negara berpopulasi terbesar ke-4 dunia, anggota G20, dan kaya sumber daya strategis—memainkan peran kunci dalam peta ekonomi global

 Kedua, “pengalaman strategis dalam transformasi ekonomi”: Selama masa jabatannya, Jokowi berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata 5% per tahun, meski di tengah pandemi, melalui kebijakan seperti hilirisasi sumber daya alam, digitalisasi, dan integrasi ke rantai pasok global. Bloomberg menilai pengalaman ini "sangat penting" untuk memberikan perspektif strategis, terutama dalam menghadapi perubahan geopolitik dan teknologi seperti AI dan data-driven economy. Jokowi sendiri mengungkapkan bahwa undangan ini datang sejak Januari 2025, dan ia menerimanya setelah panggilan pribadi dari Michael Bloomberg[2] pada Maret 2025, menekankan perannya untuk berbagi wawasan tentang pembangunan berkelanjutan dan kerja sama internasional Sebagai satu-satunya mantan kepala negara di dewan, Jokowi bergabung dengan tokoh seperti mantan PM Italia Mario Draghi[3], Wakil PM Singapura Gan Kim Yong, dan CEO Moderna Noubar Afeyan, yang semuanya dipilih karena rekam jejak kuat di pemerintahan, bisnis, dan multilateralisme.

Jokowi Adalah Pemimpin Bersahaja Yang Jenius

Pendapat Anda bahwa Jokowi adalah pemimpin bersahaja tapi jenius sangat relevan di sini. Gaya sederhananya—dari naik sepeda motor saat berkampanye hingga prioritas pada kesejahteraan rakyat—membuatnya menjadi model kepemimpin yang autentik, yang justru menjadi daya tarik bagi forum elite seperti Bloomberg. Penunjukan ini bukan hanya penghargaan pribadi, tapi juga peluang bagi Indonesia untuk memperkuat suara di panggung global, membahas isu seperti keadilan ekonomi dan transisi hijau. Forum Bloomberg New Economy sendiri rutin digelar di kota-kota seperti Singapura, Beijing, dan Marrakech, dan edisi November 2025 di Singapura[4] akan menjadi ajang pertama Jokowi berkontribusi secara langsung.  

Secara keseluruhan, pilihan Bloomberg mencerminkan kepercayaan pada kemampuan Jokowi untuk menyumbang solusi inovatif dari perspektif negara berkembang, memperkaya diskusi global tentang ekonomi baru yang inklusif.

 




[1] . [liputan6.com](https://www.liputan6.com/bisnis/read/6167702/terungkap-ini-alasan-jokowi-jadi-penasihat-di-bloomberg-new-economy-global).

 

[2] [jakartaglobe.id](https://jakartaglobe.id/news/jokowi-joins-bloomberg-new-economy-board-focuses-on-ai-and-data).

[3] [antaranews.com](https://www.antaranews.com/berita/5135093/22-tokoh-dunia-jadi-dewan-penasihat-bloomberg-jokowi-masuk-daftar).

[4] [kompas.com](https://internasional.kompas.com/read/2025/09/26/100000970/apa-itu-bloomberg-new-economy-yang-baru-tunjuk-jokowi-jadi-penasihat-).

 

Tidak ada komentar: